Ekonom senior Bambang Brodjonegoro akan menjadi salah satu pembicara dalam High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF-MSP) 2024 yang diselenggarakan di Bali. Mantan Menteri Keuangan ini akan membahas mengenai pemerataan pembangunan ekonomi hingga reformasi subsidi.
“Salah satunya reformasi subsidi, hal itu membutuhkan inovasi. Kalau tidak ya kita akan terjebak pada pertanyaan kasih subsidi atau tidak, yang menurut saya tidak pernah ada jawabannya,” kata Bambang dikutip Jumat, (30/8/2024).
Bambang dijadwalkan akan menjadi salah satu pembicara dalam sesi diskusi bertema Innovate to Elevate: Multi-Stakeholder Partnership for Promoting Higher Economic Value at the Regional Level. Dalam sesi itu, Bambang akan ditemani Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W. Kamdani hingga Duta Besar Spanyol Francisco de Asis Aguilera Aranda.
Dalam sesi ini, pembicara akan memaparkan mengenai tantangan transformasi ekonomi dari yang berfokus pada produksi barang mentah menjadi barang yang memiliki nilai tambah tinggi. Transformasi ekonomi itu dinilai penting dalam meningkatkan perekonomian negara, sekaligus kesejahteraan masyarakat di negara berkembang yang menjadi peserta utama dalam pertemuan HLF-MSP 2024.
Bambang mengatakan isu transformasi ekonomi ini memang menjadi tantangan utama bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia. Maka itu, dirinya akan memaparkan bagaimana pentingnya inovasi dalam proses pembangunan suatu negara.
“Innovate to Elevate itu berfokus bahwa dalam pembangunan kita harus mendorong adanya inovasi dalam pembangunan itu sendiri,” kata dia.
Dia berujar inovasi dalam pembangunan itu pada akhirnya diharapkan bisa meningkatkan pendapatan masyarakat dan membawa penduduk keluar dari kemiskinan. Dengan naiknya pendapatan masyarakat, maka diharapkan manfaat pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan oleh semua orang.
“Untuk mencapai tujuan itu tidak bisa dengan cara biasa, tapi harus dengan terobosan,” kata dia.
Bambang mencontohkan terobosan yang bisa dilakukan dalam penyaluran bantuan sosial (bansos). Menurut dia, pemberian bansos memang bertujuan untuk menolong masyarakat miskin. Namun, kebijakan ini harus punya tujuan lebih luas yakni membuat masyarakat dapat menggunakan bantuan itu untuk tujuan yang lebih produktif.
Bambang mengatakan salah satu yang dia tawarkan adalah pemberian bansos dalam bentuk bantuan langsung tunai. Menurut dia, BLT ini dapat diberikan secara digital sehingga lebih tepat sasaran. Selain itu, kata dia, transaksi secara digital juga membuat pemerintah dapat memantau untuk apa masyarakat menggunakan uang tersebut.
“Kita bisa membatasi supaya konsumsi yang dilakukan adalah konsumsi yang benar-benar dibutuhkan,” katanya.
HLF-MSP akan diselenggarakan di Bali International Convention Center pada 1 sampai 3 September 2023. Forum ini akan mengangkat tema utama Strengthening Multi-Stakeholder Partnerships for Development: Towards A Transformative Change. Ada sekitar 1.000 peserta dengan berbagai latar belakang yang akan hadir dalam acara ini. Presiden Joko Widodo dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto juga dijadwalkan akan ikut mengisi acara.
HLF-MSP menjadi forum untuk berbagai pihak untuk membahas masalah dan merumuskan solusi dari berbagai tantangan yang dihadapi global, seperti perubahan iklim. Forum ini juga menjadi upaya Indonesia dalam memperbaiki solidaritas dan kerjasama negara-negara di dunia yang belakangan tergerus oleh berbagai ketegangan geopolitik.