PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang fokus terhadap segmen bisnis wholesale, menyatakan terus memberikan perhatian terhadap sektor UMKM. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan karakteristik pihaknya tidak memungkinkan menggarap sektor UMKM dengan pendekatan “shotgun.”
“Artinya, kita memperbesar portfolio retail banking bisnis kita, melalui ekosistem dari wholesale client relationship kita, dan itu sudah terbukti sumber pertumbuhannya yang memang masih sangat besar, dan kualitasnya terjaga dengan baik,” ujarnya di BUMN Performance Report 2024, Program Power Lunch, CNBC Indonesia, Rabu (11/9/2024).
Adapun Bank Mandiri telah merevisi target pertumbuhan kredit dalam rencana bisnis bank (RBB) pada semester II-2024, yang semula sebesar 13%-15%, menjadi 16%-18%. Revisi target ke atas itu dilakukan karena bank pelat merah itu telah berhasil melampaui rata-rata penyaluran kredit industri nasional.
Lantas, bank berlogo pita emas itu juga berupaya mendorong penetrasi ke sektor UMKM dengan aplikasi digital khusus, yaitu Livin’ Merchant by Mandiri. Aplikasi itu dirancang khusus untuk menyediakan akses layanan perbankan bagi para pelaku UMKM.
Darmawan membeberkan bahwa point of sales (POS) berupa electronic data capture (EDC) Bank Mandiri yang sudah hadir selama 20 tahun, telah bertumbuh menjadi sekitar 300 ribu perangkat. Sementara itu, Livin’ Merchant yang baru meluncur di bulan Juni 2023 lalu sudah menggaet sekitar 2 juta merchant.
“Jadi itu pertumbuhannya sangat luar biasa dan ini merupakan satu game changer untuk kita, tidak hanya menumbuhkan bisnis di retail banking segment, tapi juga untuk mendukung para pelaku UMKM,” pungkas Darmawan.
Ia menjelaskan Livin memiliki fitur yang menampilkan arus kas rekening para pelaku UMKM. Selain itu, aplikasi itu menyediakan layanan pengelolaan keuangannya, seperti entry journal dan inventory management.
Tak tanggung-tanggung, Bank Mandiri juga menawarkan merchant discount rate 0%, sehingga tidak ada potongan untuk semua penjualan yang dilakukan oleh UMKM yang menggunakan solusi Livin’ Merchant ini.
Menurut Junaidi, dukungan teknologi menjadi penting untuk bisa terus penetrasi kepada seluruh lapisan masyarakat.
“Sehingga memang dengan inovasi-inovasi ini tentunya yang kita inginkan adalah Mandiri mungkin semakin dekat dengan masyarakat dan kalau dulu Mandiri dikenal adalah bank yang berada di perkotaan, tapi sekarang kita bisa diakses oleh seluruh masyarakat di seluruh wilayah Indonesia sepanjang memang ada internet connectivity,” ujar Darmawan.