Deretan Negara Paling Inovatif di Dunia, RI Berhasil Naik Kelas

Pengunjung menghadiri KTT Global AI for Good tentang kecerdasan buatan, yang diselenggarakan oleh International Telecommunication Union (ITU), di Jenewa, Swiss, Kamis (30/5/2024). (REUTERS/Denis Balibouse)

Kebanyakan orang mengganggap Amerika atau China merupakan negara yang paling berinovasi. Namun menurut Indeks Inovasi Global yang diterbitkan oleh Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO), Amerika berada pada urutan ketiga, sementara Cina di urutan ke-11.

Mengutip The Economist, dalam pengukuran indeks tersebut mengadopsi definisi inovasi yang luas. Indeks ini mencakup output, seperti paten, publikasi ilmiah, dan ekspor teknologi tinggi. Sementara sebagai inputnya, seperti pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan (litbang), jumlah lulusan teknik, dan kesepakatan modal ventura.

Indeks ini juga memperhitungkan adopsi dan penggunaan teknologi oleh suatu negara, serta produksinya.

Negara-negara pengimpor produk berteknologi tinggi dan membelanjakan untuk kekayaan intelektual dari luar negeri memiliki skor yang lebih baik dalam indeks ini.

Selain itu, beberapa indikatornya tidak konvensional, termasuk jumlah film layar lebar yang dibuat oleh suatu negara dan jumlah perubahan yang dilakukannya pada proyek perangkat lunak kolaboratif di GitHub, platform populer untuk berbagi data dan kode.

Berdasarkan metrik ini, negara dengan kinerja terbaik dalam indeks ini adalah Swiss. Ternyata, negara-negara kecil dapat mengungguli negara-negara adidaya dalam bidang ilmu pengetahuan seperti Amerika dan Tiongkok karena banyak indikator yang diukur berdasarkan populasi atau PDB suatu negara.

Swiss, misalnya, mengajukan 5.430 aplikasi paten internasional pada tahun 2022. Meskipun jumlah tersebut kurang dari sepersepuluh dari jumlah yang diajukan oleh Amerika, karena ekonomi Swiss pun juga kurang dari sepersepuluh ukuran Amerika, Swiss masih mengungguli Amerika Serikat dalam metrik ini.

Selain itu, meskipin Swiss mempekerjakan lebih sedikit peneliti dibandingkan Amerika, tetapi lebih banyak dibandingkan dengan ukuran populasinya.

Memang kontribusi Swiss secara keseluruhan terhadap pawai kemajuan mungkin lebih kecil daripada Amerika. Namun, secara keseluruhan, Swiss adalah tempat yang lebih inovatif.

Skor sebuah negara dalam indeks ini berkorelasi dengan PDB per orang. Sehingga, negara-negara kaya cenderung memiliki peringkat yang lebih tinggi. Namun, beberapa negara memiliki nilai yang lebih baik dari harapan mengingat tingkat perkembangannya. Seperti misalnya, India.

Negara India berada di peringkat ke-39. Namun, negara dengan PDB per orang yang rendah akan berada di luar 100 besar. Demikian juga dengan China, sebuah negara berpenghasilan menengah ke atas, diharapkan untuk berada di peringkat 60-an, bukan di peringkat 11.

Selama lima tahun terakhir, negara-negara yang mengalami kenaikan peringkat tercepat adalah Indonesia, Mauritius, Arab Saudi, Qatar, Brasil, dan Pakistan.

Pada tahun 2020 hingga 2022, dunia mengalami ledakan inovasi. Namun, hal tersebut kini tampaknya telah berakhir. Jumlah publikasi ilmiah turun 5% pada tahun 2023. Pengajuan paten internasional juga menurun untuk pertama kalinya sejak 2009.

Selain itu, Investasi litbang oleh perusahaan-perusahaan dengan pengeluaran terbesar di dunia tumbuh sebesar 6% pada tahun 2023 dibandingkan dengan pertumbuhan 10-13% pada tahun 2019-2021. Jumlah kesepakatan modal ventura turun 9,5% pada tahun 2023 dan nilainya turun 39%.

Bahkan di China, yang naik satu peringkat di peringkat global, industri modal ventura mengalami penurunan. Awal tahun ini Xi Jinping, penguasa Tiongkok, ingin mengetahui alasan di balik penurunan jumlah unicorn baru atau perusahaan rintisan yang tidak terdaftar dengan nilai diatas US$1 miliar.

Pada bulan Juni, Dewan Negara, kabinet Tiongkok, mengakui bahwa para investor takut menaruh uang mereka pada usaha-usaha baru yang berisiko dan sulit untuk diuangkan.

https://kincirhembus.org

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*