Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu disebut ketar-ketir. Ia dilaporkan cemas dengan demo anti pemerintah yang dilakukan secara besar-besaran, oleh 28.000 warga Israel, sejak Minggu.
Dimuat CNN International hal ini dibongkar seorang pejabat Israel dengan syarat anonim. Para pengunjuk rasa berkumpul di berbagai kota di seluruh negeri untuk menuntut agar kesepakatan penyanderaan dilakukan setelah militer Israel menemukan jenazah enam sandera yang diklaim Tel Aviv telah dibunuh Hamas di Gaza.
“Netanyahu telah menerima kecaman dari para kritikus yang mengatakan bahwa ia tidak memprioritaskan pengembalian para sandera,” muat laman itu dikutip Senin (2/9/2024).
Sebelumnya, demonstrasi terlihat seperti lautan manusia di Israel akhir pekan. Mengutip BBC News, para demonstran mengaku marah dengan keputusan Netanyahu yang terus mengulur perjanjian damai dengan Hamas.
Netanyahu belum berbuat cukup banyak untuk mengamankan kesepakatan gencatan senjata-sandera. Para demonstran datang dengan sejumlah poster yang bertuliskan “Hidup, hidup, kami ingin mereka hidup”.
Mereka juga bersorak kepada Netanyahu “Anda pemimpinnya. Anda yang harus disalahkan”. Di sisi lain ada yang membawa kuburan tiruan dengan tulisan “Dinamai Benjamin Netanyahu”.
“Kami tidak akan meninggalkan mereka,” teriak pengunjuk rasa mengulang nama-nama enam sandera yang jasadnya ditemukan di Gaza.
“Kami akan terus berjuang sampai semua sandera kembali,” kata seorang pembicara di atas panggung.
“Selama 11 bulan pemerintah Israel yang dipimpin oleh Netanyahu gagal melakukan apa yang diharapkan dari pemerintah-memulangkan putra dan putrinya ke rumah,” kata Forum Sandera dan Keluarga Hilang dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Facebook.
Unjuk rasa massal ini juga memancing serikat buruh besar Israel, Histadrut, menyerukan pemogokan umum nasional hari ini. Seluruh perekonomian Israel akan tutup.
Militer Israel sendiri mengatakan bahwa mereka telah menemukan jasad keenam sandera, termasuk warga negara Israel-Amerika Hersh Goldberg-Polin, dari sebuah terowongan di kota Rafah, Gaza selatan. Sandera lainnya diidentifikasi sebagai Ori Danino, 25 tahun, Eden Yerushalmi, 24 tahun, Almog Sarusi, 27 tahun, Alexander Lobanov, 33 tahun, dan Carmel Gat, 40 tahun.
Segera Lengser?
Sementara itu, belum ada pemberitaan apakah Netanyahu akan lengser karena tuntutan massa ini. Namun dari jajak pendapat terbaru di Channel 12 Israel, sebagian besar warga percaya bahwa ini seharusnya menjadi masa jabatan terakhir Netanyahu.
Sebanyak 69% persen responden mengatakan Netanyahu harus mengundurkan diri saat pemilihan berikutnya diadakan. Namun ada 22% yang percaya bahwa ia harus mencalonkan diri kembali sementara 9% sisanya mengatakan mereka tidak tahu.
Pendapat tersebut juga terlihat di antara konstituen partai koalisi, dengan 46% mengatakan Netanyahu harus mengundurkan diri. Namun 43% mengatakan ia harus mencalonkan diri lagi.
Sebelumnya, mengutip Times of Israel, jajak pendapat Juli menunjukkan 72% warga Israel berpendapat Netanyahu harus mengundurkan diri atas kegagalannya pada 7 Oktober. Responden mengatakan perdana menteri adalah orang Israel yang paling bertanggung jawab atas serangan Hamas.