Penyanyi Yura Yunita (tengah) berfoto bersama tim penyelenggara konser “Bingah” dan pihak sponsor dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (31/1/2025).
Kehangatan keluarga menjadi alasan bagi penyanyi Yura Yunita memilih untuk menggelar konser tunggal bertajuk “Bingah” pada waktu sore hari.
“Mungkin kalian (penonton) enggak merasa, saat aku di atas panggung aku suka melihat (penonton). Aku lihat wajahnya satu per satu,” kata Yura dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Yura mengatakan ketika tampil di atas panggung ada banyak sekali perilaku penonton yang nampak jelas terlihat. Misalnya adalah seorang bapak yang menggendong anak perempuannya di atas bahu
Pemandangan tersebut membuat energi Yura terkuras habis untuk tampil di atas panggung dalam artian yang positif. Dari sanalah ia mengeluarkan perasaan sesungguhnya dan berhasil membawakan lagu dengan baik.
“Kalau ada bapak menggendong anak kecil, banyak keindahan yang membuat aku flash back (mengingat masa lalu) sama bapakku. Makanya aku ingin sekali, ini awalnya, untuk membuat konser ini, kita buat jadi jam 3 sore. Karena aku mau anak-anak nonton juga. Itu satu hal sederhana yang orang banyak tidak tahu,” ujar Yura.
Sebagai bentuk dukungan terhadap keinginan Yura, Creative Director sekaligus Eksekutif Produser Roan Y. Anprira menyebut konser “Bingah” dibuat ramah anak dan disabilitas semaksimal mungkin.
“Buat teman-teman yang membawa anak baik di tribun atau festival, tolong sebelum masuk gate diinformasikan ke panitia, supaya kita bisa mengarahkan, terutama anak yang masih kecil dapat posisi yang lebih baik,” ujar Roan.
Roan turut menambahkan bagi penonton penyandang disabilitas, pihak penyelenggara acara berupaya menyediakan rem dan kursi roda khusus yang dapat digunakan untuk menunjang kenyamanan penonton.
Dengan catatan para penonton harus memberitahu tim lapangan agar fasilitas tersebut bisa segera disiapkan.