Ketua Dewan Pakar Majelis Nasional KAHMI Mahfud MD dalam seminar bertajuk “Rekonstruksi Kehidupan Demokrasi, Politik, Hukum dan Keadilan dalam Cita Negara yang Merdeka dan Berdaulat” di Auditorium Wisma Kemenpora, Jakarta, Rabu (9/10/2024). ANTARA/Narda Margaretha Sinambela
Mantan Menko Polhukam Mahfud Md. mengatakan pergantian kepemimpinan pemerintahan di tingkat nasional merupakan momentum untuk memperbaiki demokrasi di Indonesia yang saat ini tidak baik-baik saja
“Demokrasi selalu baik beberapa waktu ketika terjadinya perubahan-perubahan yang cukup keras,” kata Mahfud di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, belajar dari sejarah Indonesia bahwa setiap ada perubahan-perubahan maka demokrasi akan membaik, dan itu terbukti dari pergantian Orde Lama ke Orde Baru, begitu juga ketika dari Orde Baru ke era reformasi.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi 2008-2013 menyatakan meskipun perbaikan demokrasi terjadi, namun itu berlangsung hanya dua atau tiga tahun saja dan seterusnya kembali ke arah yang salah.
Untuk itu, kata Mahfud Md, pada momentum pergantian pemimpin ini diharapkan dapat kembali memperbaiki demokrasi yang sedang tidak baik-baik saja ke arah lebih baik lagi.
“Reformasi juga baik setelah pelengseran Orde Baru, tapi ya cuma setahun dua tahun kemudian jelek lagi. Baik itu dua atau tiga tahun, memelihara setelah itu tidak bisa dilakukan,” tuturnya ketika menjadi narasumber pada acara Indonesia Integrity Forum 2024 yang diadakan Trancparency International Indonesia.
Ia mengatakan bahwa ketika hasil survei menunjukkan demokrasi Indonesia menunjukkan baik-baik saja itu sejatinya tidak begitu, mengapa? Karena survei yang dilakukan menyasar masyarakat kecil yang tidak mengetahui secara persis.