
Prabowo Sudah Habiskan Belanja Negara Rp211,5 Triliun di Akhir Februari 2025, untuk Apa Saja?
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyampaikan bahwa sampai dengan Februari 2025 telah direalisasikan belanja pemerintah pusat (BPP) mencapai Rp211,5 triliun dari total belanja negara Rp3.621,3 triliun di APBN 2025.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, artinya 7,8 persen dari pagu anggaran atau turun dibandingkan sepanjang tahun 2024 yang mencapai 9,7 persen karena adanya pelaksanaan pemilu dan bantuan pangan.
“Belanja pemerintah pusat sampai dengan 28 Februari 2025 sudah mencapai Rp211,5 triliun, ini adalah 7,8 persen dari total pagu dan kalau
Untuk belanja dari K/L mencapai Rp83,6 triliun atau 7,2 persen dari pagu, dipengaruhi oleh belanja pegawai ASN/TNI/Polri yang tetap dibayarkan dan penyaluran berbagai program bansos yang tetap disalurkan sesuai jadwal.
Di dalam belanja K/L, terdapat belanja pegawai yang sudah dibelanjakan Rp36,3 triliun atau 11,9 persen, belanja bansos sebesar Rp25,9 triliun atau 19,2 persen, belanja modal sebesar Rp3,1 triliun atau 1,6 persen, dan belanja barang Rp18,3 triliun atau 3,8 persen.
Sedangkan Belanja Non K/L Rp127,9 triliun artinya 6,3 persen dari pagu, didukung oleh pembayaran manfaat pensiun, subsidi dan kompensasi sesuai jadwal.
Kemudian di dalam belanja non K/L terdapat manfaat pensiun sebesar Rp35,3 triliun dan subsidi & kompensasi sebesar Rp10,7 triliun yang dibayarkan serta disalurkan secara on track.
Dalam APBN 2025, Menteri Keuangan Sri Mulyani merencanakan belanja negara senilai Rp3.621,3 triliun yang terdiri dari belanja K/L sebesar Rp1.160,1 triliun, belanja non-K/L sebesar Rp1.541,4 triliun, serta Transfer ke Daerah (TKD) sejumlah Rp919,9 triliun.