Rusia dilaporkan sedang menggerakan pasukannya dari Kaliningrad untuk mempertahankan wilayah Kursk dari pasukan Ukraina. Hal ini dilaporkan oleh Menteri Pertahanan Lithuania, Laurynas Kasčiūnas, dalam kunjungan ke Kyiv, Selasa (13/8/2024).
Dalam laporan TVP World, Kasčiūnas mengaku bahwa pihaknya telah mengamati gerak gerik Moskow ini. Diketahui, Kaliningrad merupakan wilayah kantong Rusia yang terpisah dan berbatasan dengan Lithuania dan Polandia.
Sebelumnya pada hari Selasa, Presiden Zelensky mengatakan bahwa Ukraina telah menguasai 74 permukiman di wilayah Kursk. Presiden Ukraina mengatakan bahwa inspeksi, tindakan stabilisasi, dan upaya kemanusiaan sedang berlangsung di wilayah-wilayah ini.
“Persiapan untuk tindakan selanjutnya sedang berlangsung,” tambahnya, tanpa merinci apa yang dimaksudkan sebagai tindakan lanjutan.
Pasukan Ukraina melancarkan serangan Kursk, yang notabenenya wilayah Rusia yang tak masuk zona perang, pada 6 Agustus. Langkah ini dilakukan saat berlangsungnya pertempuran antara pasukan Kyiv dan Moskow di Ukraina Timur.
Ukraina diketahui menggempur desa-desa milik Rusia yang terletak dalam radius 20 km dari perbatasan dengan negara itu. Kyiv bahkan telah menguasai wilayah Sudzha dan Korenovo, yang terletak 8 km dari perbatasan.
Penasihat Kepresidenan Ukraina, Mykhailo Podolyak, menyatakan bahwa ‘penyebab utama dari setiap eskalasi’, termasuk di Kursk, adalah ‘agresi tak terbantahkan’ dari pihak Rusia yang percaya dapat menyerang Ukraina tanpa impunitas.
“Perang adalah perang, dengan aturan-aturannya sendiri, di mana agresor akan menuai hasil yang setimpal,” kata Podolyak, dilansir The Guardian.
Meski begitu, dalam kesempatan berbeda, Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak tertarik untuk “mengambil alih wilayah” di kawasan tersebut. Namun langkah ini akan dilanjutkan sampai Rusia setuju untuk “perdamaian yang adil”
Atas keadaan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan militernya untuk mengusir pasukan Ukraina yang telah memasuki wilayah Rusia. Sejauh ini, Moskow juga telah mengevakuasi 120 ribu warga dari daerah-daerah yang dekat dengan wilayah kekuasaan pasukan Ukraina.
“Salah satu tujuan musuh yang jelas adalah untuk menabur perselisihan, pertikaian, mengintimidasi orang, menghancurkan persatuan dan kohesi masyarakat Rusia,” kata Putin dalam pertemuan yang disiarkan televisi dengan pejabat pemerintah.
“Tugas utama, tentu saja, bagi Kementerian Pertahanan adalah untuk mengusir musuh dari wilayah kita.”