Sakti Wahyu Trenggono kembali ditunjuk sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP).
Sebelumnya, Trenggono menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 23 Desember 2020 hingga Oktober 2024 di era Presiden Joko Widodo. Pria kelahiran Semarang, 3 November 1962, tersebut diangkat sebagai Menteri KKP di era pemerintahan Presidenn Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
merupakan lulusan S1 Teknik Industri Institut Teknologi Bandung pada 1986. Lalu, dia melanjutkan S2 Magister Management Institut Teknologi Bandung pada 2006.
Trenggono juga merupakan pendiri PT Teknologi Riset Global (TRG) Investama. Perusahaan yang telah berdiri sejak 2007 ini bergerak di bidang telekomunikasi, teknologi, properti, media, dan e-commerce.
Sedangkan sebelumnya, ia telah memiliki PT Solusindo Kreasi Pratama (SKP) dan PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG). Dua perusahan itu dikenal sebagai penyedia menara telekomunikasi terbesar di Indonesia.
Setelah lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Wahyu Sakti Trenggono bekerja di Astra selama 11 tahun. Bekerja di Astra membuatnya belajar banyak hal seperti berelasi dengan lembaga konsultan dunia Boston Consulting Group (BCG).
Saat memimpin KKP, ada dua peraturan pemerintah (PP) yang lahir dan sangat penting yakni yakni PP Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penangkapan Ikan Terukur (PIT) berbasis kuota serta PP 26 Tahun 2023 Tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut.
PP mengenai Penangkapan Ikan terukur memastikan kelestarian sumber dayaikantetap terjaga dan dapat memberikan kesejahteraan nelayan.
KKP melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya juga tengah menggenjot APBN melaluimodellingbudi daya nila salin di Karawang, Jawa Barat sertamodellingtambak udang di kawasan seluas 2.000 hektar di Waingapu, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor perikanan tangkap terus naik dari Rp 600 miliar pada 2020 menjadi Rp 1,63 triliun pada 2023.
Produki perikanan nasional meningkat 13,2% menjadi 24,74 juta ton pada 2023 dari 21,82 jut ton pada 2020.
Trenggono juga terus mendorong pemanfaatan sumber daya laut yang berwawasan lingkungan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus menjaga kelestarian ekosistem laut melalui akselerasi program Ekonomi Biru.
Ekonomi Biru menjadi strategi untuk mendorong pemanfaatan potensi laut Indonesia yang kaya akan hasil ikan hingga mineral terhadap kesejahteraan masyarakat termasuk perubahan iklim.
Dari hasil kajian KKP, terdapat 5 inisiatif penerapan ekonomi biru yang meliputi perluasan kawasan konservasi laut, tata kelola perikanan, meningkatkan kompetensi penyediaan protein laut, pengembangan budidaya berkelanjutan hingga pengelolaan pulau kecil dan gerakan kesadaran masyarakat menjaga laut.
Sementara itu berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2023 yang dilaporkan pada 26 Maret 2024, Trenggono diketahui memiliki aset mencapai Rp 2,6 triliun.
Aset tersebut antara lain tanah dan bangunan dengan total nilai mencapai Rp 91,03 miliar dan kendaraan bermotor mencapai Rp 1,81 miliar.
Untuk kendaraan bermotor. Trenggono memiliki dua mobil dan satu motor. Berikut daftarnya.
1. Mobil bermerek Audi RS 5 Sedan Tahun 2015, hasil sendiri senilai Rp 800 juta
2. Motor bermerek Honda Beat Solo Tahun 2018, hasil sendiri senilai Rp 3,25 juta
3. Mobil bermerek Mini Cooper S Countryman F60 Minubus Tahun 2023, hasil sendiri senilai Rp 1,01 miliar.
Adapun aset Trenggono lainnya yakni harta bergerak lainnya senilai Rp 22,96 miliar, surat berharga senilai Rp 2,23 triliun, kas dan setara kas senilai Rp 156,11 miliar, dan harta lainnya senilai Rp 166,98 miliar.