Manajer Liverpool asal Belanda Arne Slot berpidato pada konferensi pers di stadion Red Bull Arena menjelang pertandingan sepak bola Liga Champions UEFA antara RB Leipzig dan Liverpool FC di Leipzig, Jerman timur pada 22 Oktober 2024. (ANTARA/AFP/Ronny Hartmann)
Di Jerman, ada Borussia Dortmund dengan Nuri Sahin dan Bayern Muenchen dengan Vincent Kompany. Di Italia, tangan dingin Antonio Conte berlabuh ke Napoli setelah kenyang pengalaman di Juventus dan Inter Milan.
Masih dari Negeri Pizza, AC Milan ditangani oleh Paulo Foncesca, dan ada Juventus yang beralih ke pelatih muda Thiago Motta dari Massimiliano Allegri.
Terbang ke Spanyol, FC Barcelona sedang menikmati tren positif bersama Hansi Flick dengan trio tajamnya, Lamine Yamal, Raphinha, dan Robert Lewandowski.
Beberapa klub besar dengan pelatih baru tersebut menunjukkan permainan atraktif dan segar. Namun, semua itu tampaknya masih tak ada apa-apanya daripada apa yang dilakukan Arne Slot di Liverpool.
Arne menjawab keraguan publik Anfield terkait siapa sosok yang tepat menggantikan Jurgen Klopp setelah pria asal Jerman itu dengan segudang prestasinya hengkang dari Liverpool pada musim lalu.
Di saat ekspektasi publik bahwa mereka akan kembali lama melihat Liverpool berjaya di tangan pelatih baru, Arne mematahkan semuanya, bahwa dengan pendekatan dan strategi yang tepat, pelatih baru juga bisa berbuat banyak pada musim pertama.
Liverpool kehilangan dua pemainnya memasuki musim ini, Joel Matip dan Thiago Alcantara, yang semuanya memutuskan gantung sepatu. Pelatih asal Belanda itu tak diberikan uang banyak untuk belanja pemain.
Pilihannya sangat terbatas dan kemudian menjatuhkan hati pada Giogi Mamardashvili, kiper asal Georgia yang memukau di Euro 2024, dan juga Federico Chiesa yang sudah tak dibutuhkan Juventus di bawah Motta. https://pegasuscommunications-usa.com/pages/