Taufik Hidayat Pernah Sebut Banyak ‘Tikus’ di Kemenpora, Ini Katanya

Taufik Hidayat. (CNBC Indonesia/Emir)

Taufik Hidayat pernah mengungkapkan kalau banyak ‘tikus’ di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Hal itu diungkapkan Taufik dalam wawancara bersama Deddy Corbuzier empat tahun lalu.

Bertempat di Istana Kepresidenan Jakarta, tadi malam, Taufik diumumkan Presiden Prabowo Subianto sebagai Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga. Lalu, bagaimana komitmennya terkait pemberantasan korupsi di kementerian tersebut?

“Kan ada petugasnya. Saya hanya membenahi olahraga aja. Pengembangan olah raga untuk lebih lanjut saya akan koordinasi, saya juga akan bicara dengan Pak Menteri Dito Ariotedjo,” ujar Taufik kepada wartawan jelang pelantikan di Istana Negara sore ini.

Saat ditanya langkah konkret yang akan dilakukan dalam pemberantasan korupsi, Taufik bilang akan berkoordinasi dengan Dito.

“Gak mungkin saya jalan masing-masing, Pak Dito jalan masing-masing. Kan di dalam ini mataharinya satu. Mudah-mudahan saya bisa diterima dengan pak menteri sendiri dan lain lain,” kata Taufik.

Seperti dilansir detik.com, Taufik ketika menjabat sebagai Wakil Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) periode 2016-2017 sempat diperiksa KPK terkait kasus korupsi mantan Menpora Imam Nahrawi. Taufik dimintai kesaksiannya atas dugaan penerimaan suap Imam sebesar Rp 11,5 miliar dan gratifikasi Rp 8,648 miliar dari sejumlah pejabat Kemenpora dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Namanya terseret dalam kasus korupsi Imam, membuat Taufik kapok. Dia tak menyangka hal ini bisa menimpa dirinya meski sebelumnya sudah sadar betul bahwa banyak oknum-oknum jahat di Kemenpora.

“Asli gue kapok. Tadinya cuma mau belajar karena mertua gue yang di pemerintahan. Terus ada kepikiran siapa lagi sih selain bokap yang nerusin di situ? Akhirnya gue mencoba yang tadinya di organisasi olahraga, yang di bulutangkisnya, kemudian masuk kepemerintahan,” kata Taufik dalam bincang-bincangnya dengan Deddy Corbuzier.

“Ternyata, waduh, tidak sejalan nih, kiamatlah. Kalau bisa dibilang kasarnya, siapa pun menterinya akan sama saja. Itu harus setengah gedung dibongkar. Tikusnya banyak banget,” Taufik menambahkan.

Taufik mengakui menjadi kurir penerima uang untuk Imam. Namun, dia menegaskan melakukannya karena disuruh yang juga ada di Kemnpora tanpa ada kecurigaan.

“Gue mengakui salah, cuma gue tidak berpikir panjang. Gue cuma berpikir disuruh antar uang. Gue cuma sekali antar uang,” mantan pebulutangkis itu menegaskan.

Taufik juga mengaku tak takut saat dipanggil oleh KPK. Dia cuma takut persepsi orang yang langsung menyatakan dirinya terlibat cuma karena dimintai keterangan oleh KPK.

“Yang gue takutin media saja. Maksudnya orang kalau sudah judulnya KPK, sudah negatif. Cuma dimintai keterangan, orang nge-judge salah saja sudah. Padahal tidak tahu masalahnya seperti apa,” Taufik mengakui.

https://authenshoot.org/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*