Sejumlah bank ternama di Indonesia telah merilis kinerja keuangannya pada semester I 2024. Perbankan Indonesia masih tumbuh di tengah ketidakpastian ekonomi dan krisis di beberapa negara besar seperti China.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Tabungan Negara (BTN) berhasil mencatat kinerja yang ciamik. Kinerja perbankan pun didorong dari tingkat jumlah pengguna super app masing-masing perbankan yang mencatatkan kenaikan.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencatat jumlah pengguna BRImo yang kini telah mencapai 35,2 juta, naik dibandingkan semester I 2023 sebanyak 27,8 juta pengguna.
Kemudian, aplikasi BRImo juga berhasil mencatatkan 2 miliar transaksi finansial hingga akhir Juni 2024. jumlah transaksi di BRImo ini naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya mencapai 1,3 miliar.
Dan pertumbuhan volume transaksi finansial melalui aplikasi BRImo sebesar 35,81% (yoy) atau mencapai Rp 2.574 triliun per Juni 2024.
Diketahui, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) berhasil mencetak pertumbuhan laba pada kuartal II 2024 sebesar Rp29,9 triliun. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 29,5 triliun.
Peningkatan laba BRI didorong oleh penyaluran kredit pada kuartal II 2024 sebesar Rp1.336,78 triliun atau tumbuh 11,2% secara tahunan atau (yoy). Dari penyaluran kredit tersebut, segmen UMKM masih mendominasi penyaluran kredit BRI yang porsinya mencapai 81,96% dari total penyaluran kredit BRI atau sekitar Rp1.095,64 triliun kredit BRI disalurkan kepada segmen UMKM.
Kemudian, bank plat merah lainnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) terus mencatatkan kinerja impresif pada kuartal II 2024, dengan pencapaian positif di berbagai indikator keuangan.
Bank Mandiri bukukan laba bersih konsolidasi Rp 26,6 triliun pada kuartal II-2024, naik 5,23% secara tahunan (yoy).
Kenaikan laba tercermin dari realisasi penyaluran kredit konsolidasi mencapai Rp 1.532 triliun di paruh pertama 2024, tumbuh 20,5% secara tahunan (yoy). Pertumbuhan tersebut, melampaui rata-rata industri perbankan yang tumbuh sebesar 12,36% (yoy) per Juni 2024.
Pertumbuhan kredit tersebut turut diikuti oleh realisasi laba bersih Bank Mandiri secara konsolidasi yang tumbuh 5,23% (yoy) menjadi Rp 26,6 triliun pada akhir Kuartal II 2024.
Adapun, laju kredit konsolidasi Bank Mandiri tumbuh optimal di semua segmen. Penyaluran kredit ke segmen korporasi menjadi kontributor terbesar, dengan realisasi mencapai Rp 561 triliun pada kuartal II 2024, meningkat 29,7% (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 433 triliun.
Selain korporasi, segmen komersial mencatat peningkatan kredit sebesar 21,7% (yoy) menjadi Rp 262 triliun, sementara kredit UMKM meningkat 6,3% (yoy) mencapai Rp 127 triliun. Diikuti dengan laju kredit konsumer yang meningkat 9,02% (yoy) menjadi Rp 116 triliun. Penyaluran kredit tersebut, turut mendorong perolehan aset Bank Mandiri yang menembus Rp 2.258 triliun secara konsolidasi di akhir Juni 2024, naik 15% secara tahunan.
Kemudian, pengguna mobile banking dan internet banking BCA juga tercatat meningkat 5% secara (yoy), dari sebelumnya 29,6 juta pengguna pada semester I 2023 menjadi 31 juta pengguna di semester I 2024.
Jumlah transaksi mobile banking dan internet banking BCA pun tercatat naik 24% (yoy) atau mencapai 14,8 miliar pada semester I 2024.
Adapun, nilai transaksi mobile banking dan internet banking BCA per Juni 2024 mencapai Rp13.265 triliun atau naik sebesar 12% (yoy) dibandingkan semester I 2023 yang sebesar Rp11.811 triliun.||
Diketahui, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan laba bersih senilai Rp26,9 triliun pada semester I 2024. Nilai tersebut naik 11,1% (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Penyaluran kredit BCA tumbuh 15,5% (yoy) menjadi Rp850 triliun per Juni 2024.
Dan super app BTN Mobile berhasil menggaet 1,6 juta pengguna hingga semester I 2024. Jika digabung dengan pengguna versi lama, maka totalnya mencapai 3 juta pengguna.
Per Juni 2024, BTN Mobile mencatat transaksi yang mencapai 380 juta transaksi. Angka tersebut naik signifikan dibandingkan pada periode sama tahun lalu, sekitar 145 juta transaksi.
Sementara itu, nilai transaksi dari BTN Mobile tumbuh 68% mencapai Rp 40,8 triliun, dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 24,3 triliun.
Diketahui, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mencatatkan laba bersih Rp1,50 triliun pada semester I 2024. Capaian laba tersebut ini naik tipis dibanding periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp1,47 triliun.
Kenaikan laba bersih BTN tersebut didorong oleh kredit yang melesat. Sepanjang semester I 2024, penyaluran kredit dan pembiayaan BTN mencapai sekitar Rp352,06 triliun. Angka ini tumbuh 14,4% (yoy), dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp307,66 triliun.