KPAI ajak media jadi bagian pengawasan dalam penghapusan pekerja anak

KPAI ajak media jadi bagian pengawasan dalam penghapusan pekerja anak

Ketua KPAI Ai Maryati Solihah (kanan) saat menyampaikan paparan di Kantor KPAI di Jakarta Pusat, Senin (7/10/2024). ANTARA/Farhan Arda Nugraha

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Ai Maryati Solihah mengajak media, baik cetak maupun daring, untuk berperan sebagai bagian penting dalam mengawasi upaya penghapusan pekerja anak.

Menurut dia, media massa menjadi salah satu unsur penting dalam menekan angka pekerja anak karena berperan dalam menyebarluaskan informasi dan edukasi terkait isu tersebut dengan memperhatikan kepentingan terbaik bagi mereka.

“Media massa menjadi satu satu pilar penting untuk perlindungan anak, jadi dalam pengawasan ini salah satu target yang kami minta pendapat dan pandangan adalah teman-teman media,” kata Ai di Kantor KPAI di Jakarta Pusat pada Senin.
Karena peran tersebut, pihaknya juga mengingatkan media untuk terus menjalankan tugas dan fungsinya dalam perlindungan anak, yakni melaksanakan penyebarluasan informasi dan materi edukasi yang bermanfaat dari aspek sosial, budaya, pendidikan, agama, dan kesehatan anak dengan memperhatikan kepentingan terbaik bagi anak.

Selain itu, KPAI juga mendorong kerja sama strategis antara media dengan pemerintah daerah untuk peningkatan sumber daya manusia dan profesionalitas media dalam upaya menghapus pekerja anak dan perlindungan anak secara umum.

Pada tahun 2020, terdapat 2.176.389 anak yang bekerja di Indonesia, di mana 18,01 persen di antaranya bekerja lebih dari 40 jam per minggu. Peningkatan ini didominasi oleh populasi anak laki-laki dengan persentase 59,28 persen.

Sebelumnya dalam kesempatan terpisah, Ai menjelaskan bahwa KPAI melakukan pengawasan bersama Dewan Pengawas Ketenagakerjaan dan melihat masih adanya anak-anak yang terlibat dalam situasi tersebut.
Sejumlah rekomendasi yang diberikan oleh mereka, kata dia, adalah penarikan dari dunia kerja, remediasi, dan dikembalikan bekerja di tempat itu saat sudah dewasa.
Adapun untuk keluarga, kata dia, intervensinya adalah berupa penyadaran, edukasi, serta peningkatan kualitas dalam pengasuhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*