PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus mendorong beberapa program lingkungan, termasuk program Zero Waste to Landfill dan program penghijauan BRI Menanam dan BRI Menanam Grow & Green. Program ini dijalankan sebagai upaya mendukung target Net Zero Emission di tahun 2050.
Direktur Kepatuhan BRI A. Solichin Lutfiyanto mengungkapkan bahwa BRI memandang prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) sebagai komponen integral dalam model bisnisnya, dengan tujuan memastikan bahwa setiap kegiatan operasional bank tidak hanya menghasilkan nilai ekonomi, tetapi juga memberikan manfaat sosial dan lingkungan berkelanjutan.
“Sebagai bagian dari komitmen ESG, BRI berupaya menciptakan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat dan planet. Program Zero Waste to Landfill dan BRI Menanam Grow & Green mencerminkan langkah nyata BRI dalam mengurangi jejak karbon, memulihkan ekosistem, dan memberdayakan masyarakat,” ujarnya dikutip Sabtu (14/9/2024).
Program Zero Waste to Landfill yang dicanangkan BRI merupakan salah satu langkah dalam mengurangi dampak operasional bank terhadap lingkungan. Program ini berfokus pada pengelolaan limbah untuk menghasilkan avoided emission melalui serangkaian aktivitas mulai dari pemilahan, pembuangan, pengumpulan, pengangkutan, hingga pengolahan.
Sampah yang dihasilkan akan digunakan kembali atau didaur ulang sehingga mengurangi sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan mencemari lingkungan. Dengan implementasi program ini, jumlah limbah yang didaur ulang mencapai 591.203 kg, setara dengan pengurangan emisi 441.817 kg CO₂e (kilogram ekuivalen karbon dioksida) pada 2023.
Sedangkan program penghijauan BRI Menanam dan BRI Menanam Grow & Green bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga bumi dan melestarikan segala sumber daya alam. Sepanjang 2023, BRI mendistribusikan sebanyak 904.196 bibit pohon ke 2.593 desa di berbagai wilayah di Indonesia.
Dalam pelaksanaannya, BRI menyediakan bibit, sementara yayasan dan kelompok tani melakukan persiapan lahan, penanaman benih, serta pemantauan dan pendataan pertumbuhan pohon.
“Jenis tanaman yang dipilih pada program tersebut selain memiliki manfaat penyerapan polutan di udara, juga diharapkan menghasilkan dampak ekonomi bagi masyarakat,” kata dia.
Beberapa jenis tanaman yang ditanam, antara lain bibit alpukat, durian, mangga, dan sebagainya. Sepanjang 2023, Program BRI Menanam berhasil menanam 904.196 bibit pohon produktif yang disalurkan kepada nasabah Mikro dan Desa BRIliaN.
“Dari kegiatan tersebut, dugaan penyerapan CO2 yaitu sebesar 780.606 kgCO2e,” ungkap Solichin.
Dia menjelaskan komitmen BRI terhadap ESG ditujukan untuk mencapai pengurangan emisi gas rumah kaca dan mendukung upaya global dalam mengatasi perubahan iklim.
“BRI berkomitmen untuk terus mengembangkan inovasi dalam menciptakan produk dan layanan yang mendukung transisi menuju ekonomi berkelanjutan, dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan dari setiap inisiatif yang dijalankan,” pungkas dia.
Di sisi lain, Ekonom Ryan Kiryanto mengungkapkan bahwa penerapan ESG berpengaruh positif terhadap reputasi perusahaan.
“Saat ini, perusahaan atau bank yang menerapkan ESG biasanya diminati oleh investor. Investor akan mencari emiten yang comply dengan prinsip ESG,” ungkapnya.